Jempalitan Bersama Wordfast

ID-10069297

Awalnya, saya tidak tertarik pada Wordfast, salah satu CAT Tools alias perangkat lunak komputer untuk membantu penerjemah. Saya sering mendengar tentang Wordfast dari berbagai posting dalam milis bahtera, tapi tidak merasa membutuhkannya. Akhirnya, tahun lalu, saya dan beberapa teman penerjemah berkumpul untuk belajar Wordfast bareng mba Dina.

Saat itu saya masih blank. Tapi secara garis besar, saya mengerti Wordfast bukan tongkat sihir yang sekonyong-konyong mengubah teks sumber menjadi terjemahan. Bukan berarti setelah mengetikkan kalimat, kita tinggal duduk manis menunggu terjemahan muncul dengan sendirinya. Kita tetap menerjemahkan seperti biasa, dan Wordfast berperan mengumpulkan memori kata atau kalimat yang pernah diterjemahkan. Jika kalimat tersebut muncul lagi, Wordfast akan mengingatkan bahwa kalimat itu pernah diterjemahkan.

Sepulang pertemuan, saya langsung mengubek-ubek blog yang membahas Wordfast. Dalam tulisan “Si Katul dalam Penerjemahan Novel“, Mba Dina membahas kegunaan perangkat ini untuk menerjemahkan novel, terutama jika bertemu istilah-istilah yang menjelimet. Tulisan Nui “Sedikit Gambaran tentang Wordfast Classic” sangat sering saya buka karena banyak memuat istilah teknis yang penting bagi saya yang masih awam. Dari blog Nui, saya menemukan tautan ke blog mas Wiwit, penerjemah yang sudah lama menekuni CAT Tools. Dalam artikelnya yang ditulis dalam beberapa bagian, mas Wiwit memuat langkah demi langkah memasang dan menggunakan Wordfast Classic.

Continue reading